Seringkali dalam hidup ini kita mendapati kejadian yang gak mengenakan dimana kita dipojokan, dipersalahkan, atau mungkin bahkan difitnah. Secara natural kita mencoba untuk membuat argumen atau alibi ketika kita dipersalahkan. Kita berubah menjadi defensif dan bahkan lebih galak daripada orang yang memojokan atau menyalahkan kita walaupun kita bisa saja benar-benar salah.
Sebuah pelajaran yang aku ambil dari Ayahku adalah apa respon yang benar dari itu semua. Ayahku sering berkata bahwa tidak peduli kamu salah atau benar, yang terpenting adalah respon yang kamu berikan. Beliau berkata jangan pernah pedulikan apakah kamu benar atau salah dihadapan manusia tapi pedulikan bagaimana kamu menjadi benar dihadapan Tuhan. Dan apa yang Tuhan anggap benar tentu saja dari respon yang kamu berikan pada saat kamu dipojokan atau dipersalahkan.
Gimana punya respon yang benar? Tentu saja dari sikap rendah hati. Suatu kali temanku sedang menghadapi sebuah masalah dan bercerita kepadaku. Aku mencoba memberikan nasihat untuk mencontoh Yesus yang tetap sabar dan diam ketika di caci maki. Dia menjawab, "Tapi aku bukan Tuhan kak.". Aku cuma berpikir bahwa Tuhan dalam segala kebenaran yang tak terbantahkan mau diam dan tetap sabar apalagi kita yang hanya manusia yang bisa berbuat salah.
Bukan soal benar atau salah tapi respon yang benar. Respon kita menentukan hasil akhir nantinya. Akan kemanakah persoalan kita bermuara tergantung dari respon yang kita miliki. Gak peduli apakah kita benar atau kita salah, yang terpenting adalah respon yang kita berikan.
No comments:
Post a Comment