Friday, 7 March 2014

Reflection

Melihat situasi akhir-akhir ini gw selalu inget apa yang selalu Pak Niko bagiin setiap kali MDPJ (Menara Doa Pelayan Jemaat). Gw mau sharing apa yang beliau sering bagiin dan keterkaitannya dengan situasi yang terjadi di sekitar kita hari-hari ini.

1. Penghakiman akan dimulai dari rumah Tuhan. Wih ini keras banget dari Pak Niko. Dia bicara ini di depan semua pengerja GBI di SICC kemaren. Dan yang gw denger dari ortu gw dan apa yang gw liat sendiri ya memang itu kenyataannya. Yang gak bener dibongkar-bongkarin. Ini juga harus jadi pelajaran banget buat kita semua supaya tetep jaga yang namanya attitude, karakter dan integritas dalam pelayanan

2. Semua akan digoncang. Ini kita liat banget kan dari awal kita masuk 2014, Sinabung-Kelud di meletus. Belum lagi dengan kejadian yang kita lihat di sekitar kita hari-hari, kayak yang terjadi pada keluarga Alm. Ade Sara Angelina, itu goncangan besar. Pesen beliau semua pasti digoncang termasuk kita anak-anak Tuhan tapi, ada tapinya nih hehe, tapi perhatikan pondasi kita. Inget perumpamaan Tuhan Yesus dimana ada 2 orang yang mendirikan rumah, satu orang mendirikan di atas batu, satu lagi di atas pasir, dan waktu hujan, banjir, dan angin datang yang mendirikan di atas batu tetap berdiri tegap sedangkan yang di atas pasir roboh semua. Nah di dalam perumpamaan itu kita tau mau yang di atas batu atauoun di atas pasir sama-sama kena hujan, banjir, dan angin tapi yang hasil akhirnya beda. Kita juga harus gitu, bisa aja hari-hari kita sedang menghadapi masalah, tekanan, dll tapi orang yang berpegang teguh dengan firman Tuhan dan janji-janjiNya gak akan pernah roboh.

3. Berharap hanya kepada Tuhan. Ditengah keadaan yang tidak semakin membaik mungkin, keadaan ekonomi yang tidak memberikan kepastian, ditengah semua tantangan dan persoalan yang kita hadapi pastikan kita cuma berharap sama Tuhan. Kadang kita, gw sendiri sering banget, suka banget mengandalkan kekuatan kita sendiri dan tidak menyertakan Tuhan dalam persoalan kita. Nah ini yang harus kita rubah ke depan, menjadi pribadi yang mengandalkan Tuhan. 

Gw inget banget cerita mengenai Daud ketika lagi perang lawan orang Filistin di 2 Sam 5:17-25. Ceritanya orang Filistin lagi mau nyerang Daud yang baru aja diurapi jadi raja. Pada saat orang Filistin maju mau perang di lembah Refaim, Daud buru-buru nanya Tuhan apakah dia boleh maju berperang melawan Filistin. Daud pun menang, tapi gak sampe situ doang, pas udah orang Filistin kalah mereka dateng lagi ke lembah Refaim untuk perang sama Daud. Daud pergi tanya lagi sama Tuhan dan Tuhan memberikan strategi yang baru untuk Daud. Terus apa yang menarik? Menariknya adalah Daud setiap kali mau maju perang tuh tanya Tuhan dulu. Secara logika di perang melawan orang Filistin yang kedua ngapain nanya-nanya ke Tuhan? Orang musuhnya sama, tempatnya sama, senjatanya sama, ngapain nanya Tuhan? Emang lw gak belajar dari perang yang pertama? Tapi respon yang berbeda ditunjukan oleh Daud.

Nah masalahnya kita sering melakukan yang kebalikannya, kita sering tanpa menyertakan Tuhan langsung aja ambil keputusan. Yuk kita rubah menjadi orang yang selalu mengandalakan Tuhan dalam segala hal.

No comments:

Post a Comment