Dibalik lagu "Christ is Enough"

Christ is my reward

And all of my devotion

Now there's nothing in this world

That could ever satisfy

Through every trial

My soul will sing

No turning back

I've been set free

Christ is enough for me

Christ is enough for me

Everything I need is in You

Everything I need

Christ my all in all

The joy of my salvation

And this hope will never fail

Heaven is our home

Through every storm

My soul will sing

Jesus is here

To God be the glory

I have decided to follow Jesus

No turning back

No turning back

The cross before me

The world behind me

No turning back

No turning back

Demikian lirik lagu dari Christ is Enough. Siapa yang tahu ternyata lagu ini mempunyai sebuah kisah dibalik pembuatannya?

Kisahnya membawa kita ke sebuah negara yang termasuk mempunyai populasi terbesar di dunia, India. Di sebuah desa di India, ada satu keluarga yang baru menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka. Kita sama-sama mengetahui bahwa India adalah negara yang mempunyai 2 agama yang kuat, yaitu Hindhu dan Islam. Tingkat penganiayaan Gereja di India bisa digolongkan tinggi. Setelah mengetahui bahwa keluarga ini menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka, pemerintah setempat pun menangkap mereka dan mengancam untuk membunuh mereka bila mereka tidak kembali kepada kepercayaan mereka yang semula. Setelah mendapat ancaman tersebut, kepala keluarga dari keluarga kecil ini cuma bilang "no turning back, no turning back.". Mereka semua pun dibunuh dan mati sebagai martir, membela Kristus sampai ajal menjemput mereka.

Sampai disitu kah? Tentu saja tidak. Kisah ini terkenal bukan karena pemberitaan mengenai matinya keluarga ini. Kisah ini terkenal karena satu desa tersebut, termasuk petugas pemerintahan yang mengeksekusi mereka akhirnya menerima Kristus sebagai Juruselamat! Haleluya!

"karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."